Resensi
Novel
Judul :
Laskar Pelangi
Penulis :
Andrea Hirata
Penerbit :
PT. Bentang Pustaka
Cetakan :
Cetakan 2, September 2011
Tebal Buku : 534 Halaman
Sepuluh Murid Baru
Banyak orang yang telah
mengatakan bahwa buku ini bagus kepada saya, maka dari itu saya menjadi
penasaran dan ingin membacanya. Setelah saya baca ternyata buku ini tidak hanya
sekedar bagus tetapi sangat bagus, karena di dalamnya banyak terdapat pelajaran
yang dapat kita ambil tentang keagamaan, persahabatan yang luar biasa, cinta
pertama yang indah, ketegaran hidup, bahkan makna sebuah takdir yang tidak bisa
kita tebak.
·
Sinopsis
Novel Laskar Pelangi
bercerita tentang kehidupan 10 anak yang sekolah di SD dan SMP Muhammadiyah di
pulau Belitong. Mereka adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan,
Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Mereka semua berasal dari keluarga miskin.
Sekolah mereka digambarkan sangat memprihatinkan, bahkan nyaris roboh. Tetapi
kehidupan dan sekolah yang sangat terbatas tidak membuat mereka putus asa,
melainkan justru bersemangat. Mereka dididik oleh seorang guru yang gigih dan
sangat penyayang, yaitu Bu Muslimah. Karena kesenangan mereka melihat pelangi
Bu Muslimah kemudian menyebut mereka dengan Laskar Pelangi.
·
Unsur Intrinsik
A. Tema:Persahabatan sepuluh anak yaitu Ikal,
Mahar, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Trapani, Borek, Kucai dan satu-satunya
wanita di kelas mereka, Sahara dari orang kecil yang mempunyai cita-cita yang
tinggi dengan bersekolah di pendidikan rakyat kecil Sekolah Muhamadiyah.
B. Alur:Di dalam novel ini
memakai alur maju.
C. Latar (Setting)
Tempat : di sekolah, di bawah pohon, di gua,
dan di rumah.
Suasana : menyenangkan, menyedihkan, dan
menegangkan.
Waktu : siang hari, sore hari, dan malam
hari.
D. Tokoh utama dan juga sifat para tokoh di
novel laskar pelangi aku sebagai Ikal bersifat tidak mudah putus asa dan tegar,
ayah Ikal bersifat baik hati, dan bijaksana, Pak K.A Harpan Noor bersifat baik
hati, ramah dan sabar, Ibu Muslimah bersifat sabar, baik hati, dan penyanyang,
Lintang bersifat pantang menyerah dan cerdas, Mahar bersifat kreatif,
imajinatif dan cerdas, Trapani bersifat manja dan cerdas, Kucai bersifat
hiperaktif, susah diatur, dan banyak bicara, sahara bersifat keras kepala,
cerdas dan baik hati, A kiong bersifat baik, dan sedikit aneh, Harun bersifat
baik tetapi agak autis, borek bersifat nakal dan susah diatur.
E. Gaya Bahasa:Di sini saya tidak mengetahui
gaya bahasanya, karena ada kata-kata yang sulit untuk dipahami atau dapat kita
mengerti.
F. Sudut Pandang:Memakai kata ganti orang
pertama tunggal atau memakai akuan sertaan, karena dalam penceritaan novel
penulis menggunakan kata aku.
G. Amanat:Janganlah menyerah, hiraukan orang
yang menggangumu, teruslah berjalan jika menurutmu itu benar, dan dengan
sekolah bersungguh sungguh lah cita cita akan tercapai walaupun dengan usaha
dan perjuangan yang sulit.
·
Unsur Ekstrinsik
Biografi Pengarang:Nama lengkapnya adalah
Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung 24 Oktober 1982, Andrea
Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA
Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya
yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah desa dengan segala
keterbatasan memang cukup mempengaruhi pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku
lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak
memperlihatkan keperihatinan.
• Kelemahan
buku ini yaitu penggunaan nama-nama ilmiah dalam cerita- ceritanya. Hal ini
membuat pembaca kurang nyaman dalam membaca. Apalagi glosarium diletakkan di
bagian belakang novel. Hal ini menambah ketidakpraktisan memahami
istilah-istilah ini. Selain itu, imajinasi pembaca bisa terhambat jika mereka
tak memahami istilah-istilah tersebut.
• Kelebihan
buku ini menceritakan tentang persahabatan dan setia kawanan yang erat dan juga
mencakup pentingnya pendidikan yang begitu mendalam. Serta kisahnya yang
mengharukan.
• Kesimpulan
Dari novel yang di buat oleh Andrea Hirata
ini, saya dapat mengambil beberapa pelajaran hidup yang penting, salah satunya
kita harus benar-benar menghargai hidup, menghargai semua pemberian Tuhan,
tidak pantang menyerah bila menginginkan sesuatu, dan tidak ada yang tidak
mungkin asalkan kita mau dan berusaha.
• Saran
Saran dari saya, penggunaan nama-nama ilmiah
dikurangi, agar para pembaca nyaman dalam membaca dan memahami maknanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar